Jakarta, Rakyat45.com – Wartawan senior sekaligus Direktur Utama Lembaga Pendidikan Wartawan Pekanbaru Journalist Center, Drs. Wahyudi El Panggabean, M.H., menyerukan kepada seluruh insan pers di Indonesia untuk mendukung penuh program Presiden RI Prabowo Subianto dalam memberantas korupsi.
“Kita patut bersyukur, baru kali ini ada Presiden RI yang dengan tegas dan terbuka menyatakan perang terhadap korupsi,” ujar Wahyudi saat ditemui di Kompleks Perkantoran Kirana Two Office Tower, Kelapa Gading, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, meski semangat Prabowo dalam membasmi koruptor patut diapresiasi, namun tanpa dukungan pers nasional, upaya tersebut tidak akan mencapai hasil maksimal.
Saat ini, jumlah wartawan di Indonesia telah mencapai sekitar 150 ribu orang, sementara jumlah media berita daring mencapai sekitar 48 ribu. Dengan kekuatan ini, Wahyudi menegaskan bahwa pers memiliki peran besar dalam mengawal transparansi dan menekan praktik korupsi di tanah air.
“Jika hanya satu persen saja dari total wartawan yang ada aktif melakukan investigasi kasus korupsi, dampaknya pasti akan signifikan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia,” ujar mantan wartawan Majalah FORUM Keadilan tersebut.
Ia menekankan bahwa secara hukum, wartawan memiliki kewajiban untuk mendukung penegakan supremasi hukum dan memberantas praktik korupsi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, khususnya dalam Pasal 6 yang mengamanatkan pers untuk mengawasi, mengkritisi, dan mengedukasi publik.
Wahyudi menegaskan bahwa untuk menjalankan fungsi kontrol sosial, wartawan harus memiliki keberanian serta menjunjung tinggi etika jurnalistik.
“Kunci utama wartawan dalam menjalankan tugasnya adalah keberanian dan moral yang baik. Tanpa itu, sulit bagi pers untuk menjadi pilar keempat demokrasi yang sesungguhnya,” tegasnya.
Ia berharap insan pers tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga garda terdepan dalam memberantas korupsi demi kemajuan bangsa.
“Jurnalis harus berani mengungkap kebenaran dan menjaga integritas. Pers yang independen dan profesional akan menjadi kekuatan besar dalam mendukung visi Indonesia yang bersih dari korupsi,” pungkasnya.